Aku
berjalan sendiri menuju tempat yang aku tuju, berjalan santai sambil menikmati
panasnya matahari siang itu. Ku sapu pandanganku keseluruh bagian di daerah
gedung fakultasku. Hingga akhirnya kuputuskan untuk duduk di SC dan
menghabiskan waktu untuk membaca novel kesukaanku selagi menunggu untuk kelas
berikutnya di hari itu.
Aku
duduk menyendiri. Ku pasang headsetku dengan alunan musik mengadu. Ku buka
lembar demi lembar buku yang ada di tanganku, untuk akhirnya berhenti dihalaman
ketika ku membaca itu terakhir kali. Ku nikmati waktu kesendirianku dengan
membaca novel dan medengarkan alunan musik merdu yang menambah suasana tenang
di diriku. Hingga akhirnya ku terkejut dan itu membuyarkan ketenanganku. Aku
tidak sadar ada seseorang yang duduk disebelahku.
“Hai
Naya.” Sapanya tiba-tiba. Aku terkejut dan tersadar akan keberadaannya
disampingku, entah sudah berapa lama dia berada disana.
“Hai.”
Kutolehkan kepalaku sebentar dengan pandangan menyipit tertanda bingung. Tentu,
aku kebingungan. Darimana dia tahu namaku, sedangkan aku sama sekali tidak
mengenalnya.
“Siapa?”
kutanya.
“Nanti
kamu juga tahu sendiri siapa aku.” Balasnya sambil nyengir.
Dia
itu kenapa? Ah tingkahnya aneh banget, sumpah. Ku abaikan dia dan tidak ku balas
apa-apa, hanya tersenyum samar saja.
Yakin,
aku sungguh tidak mengenalnya. Ya mungkin saja anak kampus sini tapi tidak
pernah kulihat. Kupikir dia hanya sedang iseng dan tentunya tidak ada kerjaan,
sehingga harus menganggu ketenanganku membaca novel.
Tidak
lama setelah itu dia mendapat telpon, ponselnya berdering. Aku tidak sedang
ingin menguping, tapi aku sungguh-sungguh mendengar, dan sepertinya dia akan
segera pergi untuk menemui seseorang.
“Naya
mau ikut? Aku mau makan siang sama temen-temen.” Tanyanya.
“Makasih,
tapi enggak. Aku abis ini mau kelas.”
Nekat banget ni orang, kenal aja
belum eh sudah ajak makan aja. Pikirku dalam hati.
“Oh
oke. Yasudah aku duluan ya.” Katanya berpamitan.
Hanya
kubalas dia dengan anggukan tanpa kata. Dia berlalu, berjalan santai menuju
parkiran motor kampus.
***
Sore
itu hujan turun cukup deras ketika kelas telah usai. Ah benar-benar
menyebalkan, aku terjebak di depan kelas bersama teman sekelasku lainnya. Ada Tara,
dan Sekar teman dekatku. Kami berbincang banyak hal untuk menghabiskan waktu
selama menunggu. Hingga suatu ketika ponselku bergetar, ada sebuah pesan masuk.
Sebuah pesan dari nomor tanpa nama. Keningku berkerut penuh tanya, dan segera
kubuka isi pesan itu yang bertuliskan:
“PETING! Diberitahukan untuk
mahasiswa yang bernama Naya, Fakultas Bahasa dan Seni untuk rajin menghadiri
kelas pada hari Senin jam 13-15 di ruang B108, Selasa jam 11-13 di ruang F112,
dan Kamis jam 7-10 di ruang G302. Tidak diperkenankan membolos. Terima kasih.”
Kedua
alisku terangkat. Sama sekali tidak mengerti mengapa seseorang mengirimiku
pesan seperti ini, dengan jadwal kelas yang lengkap dengan jam dan ruangan yang
benar. Sungguh, itu memang benar jadwal kuliahku. Bagaimana dia tahu? Dan siapa
pengirimnya?
“Siapa?”
kubalas pesan itu.
“Nanti kamu juga tahu sendiri siapa
aku.” Benar, kalimat balasannya itu mengingatkanku pada orang
aneh yang kutemui siang tadi.
“Dapat nomorku dari mana? Tahu
jadwalku dari mana?”
“Kamu itu suka banget bertanya ya.
Nanti kamu juga tahu sendiri dapat dari mana.” Sumpah,
dia ini sungguh menyebalkan. Rasanya ku ingin marah, hmm meladeni orang aneh
macam dia bikin emosi saja. Jadi pesannya tidak ku balas lagi. Dia pun akhirnya
tidak mengirimiku pesan apa-apa lagi. Ya lebih baik begitu.
Tapi siapa sih dia itu?
***